#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-37
tahap-2
Al Kabiir
Sampai di ujung mana kebesaranMu
Aku yang bodoh tanpa karuniamu
Tanganku menuliskan setitik ilmu dariMu
Engkau menganugerahkan kebaikan untukku
Seluas apa ujung dunia, yang kutahu hanya setitik
Aku tak bisa mengukur luasMu
Aku tak tahu sebesar apa diriMu
Indra perabaku tak bisa rasakan kasar dan lembutMu
Yaa Kabiir pada kuasaMu aku serahkan segala urusan
yang aku tak mampu
Mendera langkahku mengunci syukurku
Aku berlindung dari rasa tak menghayati Al KabiirMu
Al Kabiir.....Al Kabiir....Al Kabiir
Tangisku jatuh berserakan di daun-daunMu
Di sajadah pada malam purnama tiba
Saat wahyuMu turun ke dunia menepuk bahu lukaku
Al Kabiir.... pada kuasa kebesaranMu aku senantiasa
rindu genggamMu yang tak pernah lepas dari kebesaranMu
Hatiku meringkuk merindukanMu dalam titik bumi yang
terkecil di hadapanMu
Ria, 1 Juni 2018
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-38
tahap-2
Al Hafizh
Al Hafizh
Engkau pelihara ubun-ubunku
Engkau pelihara nafasku, jantungku, paru-paruku...
Engkau pelihara tangisku padaMu
Hingga tak tumpah sembarangan di bumiMu
Engkau pelihara mataku
Hingga terlindungi dari keburukan penglihatanku
Al Hafizh....AlHafizh....Al Hafizh
Ampuni aku
Kadang aku aku masih merasa khawatir
Terasa tak dalam dekapMu
Al Hafizh....
Engkau menjaga hatiku dari sampah-sampah resah
Menghancurkan penghalang hatiku padaMu
Al Hafizh.....Al Hafizh....Al Hafizf
Dalam gemuruh gundah mengguncang jiwa aku menyebut
namaMu
Di relung sukmaku
Dalam hatiku
Di jiwa sunyiku kau sentuh dengan Al HafizhMu
Hingga kuterbangun dari tidur tanpa namaMu
Ria, 1 Juni 2018
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-39
tahap-2
Al Muqiit
Al Muqiit ......
Dalam dera jiwa manusia yang belum membaca Al Muqiit
Meski tangan terhitung dua dan sehat
Kaki gagah perkasa
Mata berbinar menatap keindahan
Tetap belum merasa cukup
Al Muqiit....
Engkau maha pemberi hidayah raya syukur dan cukup di
hati kami
Cukupkanlah jiwa kami dengan nikmat yang luas dan maha
cukup ini
Sebab jika hati kami jauh dari sifat Al Muqiit
Hati terasa pilu dan sesak
Nafas kami tersengal
Hati kami terisak pilu
Yaa Muqiit hamba mohon jangan hapuskan nama ini di
hati kami
Agar kami senantiasa bersyukur
Merasa Engkau cukupi hidup kami
Al Muqiit bermukim pada jiwa yang senantiasa
mensyukuri nikmat
Hatinya berjalan mengikuti putaran waktu
Bertasbih dalam dekap rasa
Berdzikir dalam kerja kerasnya
Al Muqiit....
Menginspirasi jiwa yang tenang
Bergulir mengikuti angin
Berpindah mengikuti niat kebaikan
Al Muqiit anugerahkan kepada kami kecukupan hidup di
dunia dan akhirat
Bersama Al MuqiitMu
Kami tak pernah takut
Berjalan di belantara rasa
Mengukir jejak dalam jalan setapak
Mendayung perahu di lautan hikmah
Ria, 1 Juni 2018
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-40
tahap-2
Al Hasiib
Maha pembuat perhitungan
Berapa liter darah dalam badanmu
Berapa kadar airnya
Berapa detak nadimu
Bahkan nadinya kuman yang tak tampak oleh
penglihatanku amat tepat takaranya
Al Hasiib.....
Tiada meleset hitunganNya
Dalam takaran waktu berapa bulan manusia butuh panas,
butuh redup, butuh hujan bahkan butuh hampa dalam ruang
Al Hasiip....Al Hasiip....Al Hasiip
Aku berlindung dari kezaliman yang kubuat pada orang
lain
Aku juga bersembunyi di balik sifat Al HasiibMu dari
orang-orang yang menzalimiku
Engkau maha menyelesaikan urusan dalam detik waktu
yang tak bisa kuukur
Al Hasiib.....Al Hasiib...Al Hasiib
Takaran ujianMu adalah kejutan buat jiwa mungilku
Takaran nikmatMu adalah anugerah terindah dalam sempitku
Menangis pada Al HasiibMu aku begitu malu tapi merindu
setiap detik uji yang kau berikan
Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-41
tahap-2
Al Jaliil
Dalam keluhuranMu mencipta bumi penuh keindahan
Penuh kedamaian dalam masanya
Penuh ketengan dalam airnya
Memindah siang menjadi malam dengan santun lewat senja
Wahai Al Jaliil
Engkau maha memiliki keluhuran
Mendatangkan hujan dengan mendungnya
Menciptakan kantuk dengan tanda menguap
Al Jaliil....Al Jaliil....Al Jaliil
Ajari aku keluhuran budi dengan kehalusan bahasa
Memarahi lewat ujian dan kemulyaan
Tanpa merendahkan makhluk yang diciptakannya
Al Jaliil.....
Ketika aku marah Engkau menuntunku dengan istiqfar
Ketika aku gembira Engkau mengajariku alhamdulillah
Ketika aku bersedih, menyayat pilu di hati nan syahdu
Engkau membisikkan innalillah..laa tahzan innalloha
maa ana
Kembalilah pada Tuhanmu...jangan bersedih Aku
bersamamu
Al Jaliil....Al Jaliil...Al Jaliil.....
Menepuk jiwa-jiwa kasarku dengan ajaran zikir
Mengelus resahku dengan nikmat dan anugerah
Hatiku berserakan
Jiwaku mengukir kesedihan di Dalam Al JaliilMu semua
melebur dan terjaga
Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-42
tahap-2
Al Kariim
Al Kariim memberiku jantung tanpa kupinta
Memberiku hati dengan iklas
Memberiku oksigen dengan murahnya
Tidak pilih kasih
Semua berhak bernafas dalam naunganNya
Al Kariim... Engkau pemurah yang maha pemurah
Kau curahkan air di bumi untuk kepentingan manusia
Daun-daun hijau menari dalam jiwa
Langit membiru syahdu membahana
Gunung menjulang penuh emas
Lautan biru penuh ikan dan mutiara
Semua kau berikan pada kami secara Cuma-Cuma
Al Kariim....Al Kariim....Al Kariim
Kau tak pernah datang menagih rekening udara
Tak pernah mencatat berapa besar panas matahari yang
telah kuhabiskan
Bahkan berapa juta sel dalam tubuhku engkau tak pernah
pasang tarifnya
Al Kariim....Al Kariim....Al Kariiim
Memberikan kebutuhan manusia dan semua mkhluk dengan
sifat maha pemurahNya
Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-43
tahap-2
Ar Raqiib
Maha mengawasi setiap gerak makhluknya
Tanpa CCTV
Tanpa penglihatan seperti layaknya manusia
Ia tahu tanpa alat
Ia mengetahui dan mengamati setiap gerak makhluknya
Ar Raqiib.... Ar Raqiib....Ar Raqiib
Dengan keyakinan Engkau memiliki Ar Raqiib
Membuat jiwa-jiwa takut pada kejahatan diri
Membuat hati takut terbesit menyelipkan harta orang lain untuk diri
sendiri
Membuat manusia bisa takut untuk korupsi
Ar Roqiib....Ar Roqiib....Ar Roqiib
Membuat hati manusia penuh kasih
Membuat pencuri takut melakukan aksi
Membuat diri takut mencaci sebab merasa diawasi oleh
pemilik bumi dan langit
Ar Raqiib......
Jadikan aku manusia penakut di hadapanMu
Hingga mampu kujaga sikap dan tingkahku
Pada manusia apalagi padaMu
Ar Raqiib.....
Peredaran matahari, bulan dan bintang
Bahkan seluruh planet di langet dan di bumi dalam
genggamMu
Apalagi yang diragu
Engkau Ar Raqiib dalam kalbu-kalbu
Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-44
tahap-2
Al Mujiib
Dalam munajat mengajukan permohonan
Atas keinginan yang menari dalam hati
Membara dalam dada
Berharap sebuah takdir mengabulkan
Jika yang kau harap
Tak sepadan dengan keinginan Tuhan
Karena Dia maha tahu kepentinganmu sekadar apa dan
sebesar apa
Dalam denting waktu kita sering berharap
Semua doa kan terjawab
Kadang kita lupa
Bahwa semua ada waktunya seperti bayi dalam kandungan
Jika dipaksa lahir sebelum waktunya
Maka prematur namanya
Alloh maha Tahu kapan harapku dan harapmu dikabulkan
Mengunci segala arah untukmu
Menabur segala harap padaku
Semua atas kehendak Al MujiibMu
Al Mujiib....Al Mujiib.....Al Mujiib
Berikan aku keyakinan terkabulnya harap kebaikan
Berikan aku kesabaran dalam denting waktu yang kau
janjikan
Pasti kan datang kepastian sebuah doa kan terjawab
Al Mujiib.....Al Mujiib....Al Mujiib
Maha mengabulkan doa
Karena itu hamba mohon terkabulnya segala doa kebaikan
Mengalir dalam jiwa yang menunggu kepastian
Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-45
tahap-2
Al Hakiim
Kurasakan kebijakanMu dalam setiap keputusanMu
Dalam perbedaan durasi waktu yang kau berikan pada
setiap tempat
Pada perbedaan tinggi rendah postur tubuh
Perbedaan pangkat dan jabatan adalah bentuk
kebijakanMu dalam menakar kemampuan
Al Hakiim.....
Kau beri kami perbedaan warna kehidupan
Sehingga kami bisa saling belajar
Kau beri kami perbedaan masalah sehingga bisa saling
mengkaji kehidupan
Kau beri kami perbedaan derajat
Untuk saling menghormat
Kau beri kami berbeda gender untuk saling mencinta
Al Hakiim.... Al hakiim....Al Hakiim....
Perbedaan siang dan malamMu
Perbedaan matahari dan bulan
Perbedaan bumi dan langit
Mengunci hati kami untuk senantiasa takhluk pada
kebijakanMu
Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik keindahan NamaMu)
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-46
tahap-2
Al Waduud
Ketika hatiku bersengketa dengan keadaan
Jiwaku meronta mencari Al WaduudMu
Mengitari alam KasihMu
Dalam pusara malam aku berjalan menemukan waktu untuk
bisa jumpa dalam Al WaduudMu
Kadang aku salah persepsi bahwa hadirMu saat aku
bahagia saja
Atau bahkan kuharap saat sedih saja
Bahkan aku lupa saat tak merasa apa-apa
Padahal Al WaduudMu hadir setiap saat
Mendekap rasa
Engkaulah yang membuat aku sedih agar tak melupakanMu
Engkau yang membuat aku bahagia dalam rentang waktu
yang Kau ingin agar semua rasaku teruji
Dan kau diam dalam relung rasa ketika aku tak berasa
apa-apa dalam kasihMu
Al waduud.....Al Waduud....Al waduud
Engkau maha pengasih dalam segenap jiwa
Pemberi kasih yang tak pilih kasih
Pelepas kasih yang tak pandang pilih
Al Waduud.....
Tetapkan aku dalam kasih sejatiMu sampai akhir hayatku
Yaitu tetap bersamaMu dalam suka dan lara
Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik keindahan NamaMu)
#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-47
tahap-2
Al Waasi’
Engkau maha luas KasihMu
Engaku maha luas IlmuMu
Maha luas karuniaMu
Membentang di seluruh langit dan bumi
Melebihi kecepatan deret hitung
Lebih luas dari deret ukur
Sebab hitungMu dan ukurMu maha banyak dan luas
Al Waasi’....
Memberi jalan keluar setiap masalah yang disajikan
Memberi kunci pada pintu-pintu rahmat
Memberi jalan pada kebuntuan-kebuntuan
Al Waasi’.....Al Waasi’.....Al waasi’
Menghamparkan kesempitan menjadi keluasan rizki yang
tiada tara
Meluaskan pikir bagi yang dikehendakinya
Ria, 1 juni 2018
(Di Balik keindahan NamaMu)
0 komentar:
Posting Komentar