Blog kepenulisan

Jumat, 24 November 2017

Membangun Karakter Baik dengan Menulis Puisi Indah

MEMBANGUN KARAKTER BAIK DENGAN MENULIS PUISI YANG INDAH

Ditulis Oleh: Riami

Karakter adalah kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, perilaku, ciri,  atau karakteristik. (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Tentu saja membangun karakter tidak akan pernah sama dengan membangun rumah. Ketika membangun rumah yang penting ada lahan, ada bahan ada gambar, ada tukang semua akan terwujud. Tetapi membangun karakter selain syarat itu semua yang ada dalam membangun gedung atau rumah itu ada, membangun karakter diperlukan kemauan yang kuat   dari seseorang yang ingin menjadikan karakternya lebih baik. Ada cara yang mudah, murah dan unik untuk membangun karakter. Yaitu dengan menulis yang indah.

Pernah suatu hari saat saya mengajar di kelas delapan, materinya menulis puisi. Ketika itu, anak saya minta menuliskan satu kata indah untuk ibunya. Sampai hampir dua puluh menit ia tidak menuliskan. Lalu saya ajak bicara berdua saja di meja saya. Anak tersebut saya tanya. “Kenapa kau tidak punya kenangan satu kata pun untuk ibu?” “Ibu saya suka marah, jadi saya benci.” “Wow luar biasa sungguh menyentak perasaan saya.

Lalu dia saya tanya, “Kenapa ibu marah padamu? Apa kau sudah bangun tepat waktu dan tidak menyusahkan ibu untuk membangunkanmu agar tidak terlambat sekolah?” Ia menjawab, ”Aku selalu bangun kesiangan bu, ibuku sampai marah kalau membangunkanku.”  “Ibumu masak untukmu? “Ya” jawab anaknya. Kalau begitu tulis saja ya kata ibu, sarapan, telur, pagi,siap, rajin, tapi dengan membayangkan kalau suatu hari itu tidak tersedia bagaimana? Dia diam sejenak. Lalu berkata pada saya, “Saya sedih bu kalau ibu tidak ada”. Maka kusampaikan, tulislah yang baik tentang ibu ia yang berjuang melahirkanmu, membiarkan kau tidur dalam perutnya dengan penuh kasih sayang. Rasakan kalau kemarahannya itu sebagai bentuk kasih sayangnya padamu.

Lalu dia menulis;
Ibu setiap pagi kurasakan marahmu
Tapi kasihmu menepis segalanya
Ketika nasi sudah tersedia
Dan uang saku kau letakan di tanganku
aku menjadi terharu dan hancur seluruh kebencianku
karena marahmu kurasa sebagai tempaan malasku
terima kasih ibu

Disinilah, ternyata menulis indah bisa sebagai instrupeksi diri. Entah berapa persen perasaan sedih dan benci itu terkikis. Yang jelas dia juga sudah tidak suka berkata kasar pada teman-temannya.

Sejak saat itu di kelas dia tidak tampak murung lagi. Setiap saya masuk kelas selalu senyum. Kadang dia juga konsultasi menulis buku harian.

Itulah yang terjadi. Maka ketika seseorang berbuat kebencian untuk menghilangkannya bisa dibangun dengan menulis yang indah. Misal
Aku benci pengkianatan. (kalimat kebencian yang sering diungkap orang ketika pernah dikianati atau didustai. Maka jika ia mau belajar bahasa sastra khususnya puisi bisa diungkapkan menjadi bahasa yang indah. Yang imajinatif misalnya.

Wahai angin semilir ajari aku menghancurkan dendam dalam batinku.
Aku mencumbui pengkianatanmu dengan senyum.
Kulewati kisah dusta di ambang keniscayaan dengan menghitung ulang kebaikanmu

 Sungguh ternyata menulis indah menghilangkan, minimal mengikis kebencian dan dendam dalam jiwa sedikit, demi sedikit. Dan paling tidak meski pun sudah tidak bersama orang yang pernah menyakiti kita memiliki karakter yang baik yaitu tidak suka menulis kata makian.
Jika hal ini dipraktikan tentu ini sangat indah. Marilah Mulai dari diri sendiri termasuk penulis ini.  Bacalah ini apakah apa nada kebencian?

Meski kadang sesak dada ini memikirkan terik jiwamu
Ketika mendung menggelayut di hatimu
Aku melukis senyummu ketika kau pertama kali menyapaku “Hai”
Dan lambaian perpisahan itu tak menyisakan rasa nyeri
Aku tersenyum dalam guratan kebahagiaanmu
Sore ini agar bisa berdamai dengan hati sendiri

Bedakan andai kutulis dengan begini.

Aku tak pernah bisa menerima
Perpisahan ini sungguh menyakitkan
Aku tak dapat memaafkanmu
Juga memaafkan diriku sendiri

Pasti di dalam hati terasa lebih sakit.  Pastikan menulis yang indah dan memotivasi agar ada aura yang indah dalam diri. Hati tidak terasa berat. Kalau satu kali tidak mempan biasanya. Tulislah setiap hari yang indah indah dengan penuh keyakinan pada Tuhan. Sehingga aksarat kita laksana butiran butiran doa nyata yang pasti diketahui oleh Tuhan dan dikabulkan pada masanya.

Selamat menulis indah, tinggalkan keraguan dan pesimistis

Artikel ini dibedah di  group fb Jisa Afta, tanggal 24 Nov 2017

Diposting ke publik sebagai hadiah hari GURU, 25 November 2017

Selamat  hari GURU

Kirim Artik (Atikel Unik) Anda ke E-mail:
Lailyadha27@gmail.com
Share:

Membangu Karakter

Share:

Jumat, 10 November 2017

Doa Penerus Pahlawan

Doa Penerus Pahlawan

Wahai Pahlawanku
Aku tahu engkau telah menancapkan bendera di bumi pertiwi ini dengan darahmu
Wahai pemilik kekuatan di negeri yang tak terhingga
Hanya Engkau yang mampu menegakkan rasa cinta terhadap negeriku
Wahai pemilik rasa cinta dan pemelihara keutuhan hindarkan aku dari mencabik cabik bendera merah putih dalam hatiku

Bendera keberanian mempertahankan kekuatan Iman untuk menjaga negeri Indonesia dalam batinku

Agar memutih seluruh noda dalam batinku yang telah dengan tega menyembunyikan mutiara mutiara dalam kandungan pertiwiku

Tetapkanlah kekuatan menjaga hutan dalam hati kecilku agar tak kutebang hijau daunnya yang menghembuskan oksigen untuk generasiku
Wahai penyatu jasat dan ruhku aku berharap bersatunya generasiku lakasana nafas dalam paru dan jantungku sebab itulah sumber kekokohan jiwa dalam benak kami untuk tidak bertengkar dengan saudaraku

Wahai Tuhanku yang maha pengampun ampunilah jiwaku yang dipenuhi dendam hingga aku mampu mengikisnya menjadi sungai sungai yang jernih menjadi sumber kehidupan

Wahai Tuhan yang menjaga kedamaian jiwaku izinkanlah aku memohon kedamaian bagi saudaraku dalam benak teriknya yang mengharu biru

Negeri ini adalah anugerahmu berilah kami tangan-tangan lembut yang senantiasa melukis keindahan dalam relif bukit- bukit, lembah-lembah dan laut cinta negeriku pada padang bakti yang tak pernah henti dalam detak jantungku

Wahai pertiwiku aku menyambutmu dengan degup geloraku dalam bimbingan kasihNya aku menunggu dan merawat Negeriku Indonesia ku warisan pahlawanku anugerah terindah dalam kehidupan jiwaku

Ria
Edisi Hari Pahlawan
10 Nov 2017

Share:

Advertisement

BTemplates.com

Elegant Themes

Advertisement

Popular Posts