Blog kepenulisan

Selasa, 05 Desember 2017

TEKNIK MENGHIDARI PENGULANGAN KATA DALAM MENULIS PUISI
 Oleh: Riami
Ketika kita menulis puisi kadang kadang terasa susah menuliskan atau menghindari pengulangan kata yang tidak penting. Perhatikan contoh berikut:

Aku rasa aku sangat #_mencintaimu sungguh #_mencintaimu #_butuh pengorbanan dan #_butuh ketulusan.

Perhatikan yang saya ketik hitam sebenarnya tidak perlu diulang karena itu bisa menimbulkan rasa bosan pada pembaca.

Bagaimana untuk menghindari hal tersebut. Dalam perenungan menulis saya menemukan teknik yang sederhana yaitu dengan menggunakan sinonim atau persamaan kata, antonim atau lawan kata serta makna luas dan sempit.

Bagaimana kita menggunakan sinonim untuk menghindari pengulangan dalam menulis puisi. Perhatikan penjelasan berikut. Sinonim adalah bentuk bahasa yang maknanya mirip atau sama. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Misalnya:
Bisa sama dengan dapat

Lihatlah contoh berikut yang tidak mengulang kata dengan sinonim kata bisa dan dapat.

Engkau bisa tersenyum melukaiku
Sedang aku dapat tertawa melempar luka ke dalam jurang jiwa kemeranaanku

Sekarang dengan menggunakan antonim atau lawan kata.
Antonim adalah kata yang berlawanan makna dengan kata lain.(Kamus Besar Bahasa Indonesia) misalnya buruk adalah lawan dari baik, besar adalah lawan dari kecil.

Kita akan coba menulis puisi dengan menggunakan lawan kata agar terhindar dari pengulangan.

Betapa besar kesalahanmu padaku aku menganggapnya kecil.
Kesetiaanku dalam batinku tetap mengingat baikmu dan dalam rasaku yang terkadang juga buruk.

Nah, sekarang kita akan mengenal makna luas dan makna sempit. Makna luas adalah makna yang terkandung pada sebuah kata lebih luas dari yang diperkirakan. (Djajasudarma: Semantik 2: 10) Lebih lanjut dicontohkan kata "Kursi" ini kata umum,  kata khususnya "Kursi roda"

Maka saya berasumsi bisa membuat kata " melihat" ini umum kata khususnya melirik, melotot, memperhatikan.

Inilah contoh puisinya
Aku melihat awan melirik angin yang mengejarnya.

Mudah bukan untuk menghindari pengulangan kata dalam menulis puisi. Kita hanya perlu tiga hal sudah kreatif dan tidak membosankan. Yaitu menggunakan sinonim, antonim dan kata yang memiliki makna luas lalu dipersempit.

Artikel tersebut saya tulis karena terinspirasi kalimat Jisa Afta, "Anda ingat lagi buku yan terakhir pernah membuat anda jenuh membaca, pasti anda sudah lupa saya  bantu jelaskan, yang membuat anda jenuh dalam membaca buku adalah pengulangan kalimat yang sama di beberapa halaman buku tersebut. ( Jisa Afta, dalam Buku 5 Detik hal. 19).

Tulisan ini saya rinci untuk memenuhi teori PTK menulis puisi di SMP.
Selamat mencoba dan berkarya.

Ria, 4 Desember 2017
Bersama Jisa Afta
Share:

Advertisement

BTemplates.com

Elegant Themes

Advertisement

Popular Posts