Blog kepenulisan

Selasa, 02 September 2025

Sambutan Jisa Afta Pencetus Heksagraf

Bagaimana buku ini tercipta
Oleh: Jisa Afta


Buku ini tercipta dari imajinasi luar biasa seorang Riami, yang sejak lama telah terbiasa mengaplikasikan berbagai inovasi dalam literasi sastra. Begitu banyak metode menulis yang tersedia tapi tentunya tidak mudah meramu begitu banyak judul menjadi satu buku karya solo seperti yang diperlihatkan Riami dalam buku ini.

Tentunya tak cukup menjelaskan sejarah bagaimana saya mencetuskan Heksagraf dalam satu halaman, perlu buku khusus untuk itu, agar pembaca buku ini bisa menghasilkan solo heksagraf berikutnya seperti buku ini.

Ini adalah buku solo kumpulan heksagraf pertama di dunia.

Dalam heksagraf terdiri dari Ciri dan Struktur. Ketika saya menjelaskan Ciri, Struktur, dan di tengah-tengah menjelaskan materi, dan saat saya sedang memperbaharui alat uji heksagraf ini, di luar dugaan banyak penulis yang langsung berbondong-bondong menulis karya.

Fase 1
Saya sebut saja fase 1, dimana saya menguji apakah sebuah karya disebut layak heksagraf, dengan berdasarkan struktur, bukan pada ciri terbaru ataupun lama.

Fase 2
Adalah pengukuran heksagraf berdasarkan alat uji terbaru yang lebih ketat. Jadi buku ini menggunakan alat uji fase 1.
Ke depannya, semua buku solo heksagraf akan diuji menggunakan fase 2.

Saya terus memperbaharui alat uji heksagraf dari waktu ke waktu, ingin melihat cara kerja alat uji heksagraf? Mari baca seluruh karya Riami dan lihat bagaimana alat uji struktur heksagraf bekerja.
Share:

Sabtu, 16 Agustus 2025

Mengapa memilih Heksagraf

𝗠𝗘𝗡𝗚𝗔𝗣𝗔 𝗦𝗔𝗬𝗔 𝗠𝗘𝗠𝗜𝗟𝗜𝗛 𝗛𝗘𝗞𝗦𝗔𝗚𝗥𝗔𝗙 𝗗𝗜𝗞𝗘𝗠𝗕𝗔𝗡𝗚𝗞𝗔𝗡 𝗗𝗜 𝗦𝗘𝗞𝗢𝗟𝗔𝗛?
Oleh: Riami

𝗔𝘀𝘂𝗺𝘀𝗶 𝗮𝘄𝗮𝗹, 𝗵𝗲𝗸𝘀𝗮𝗴𝗿𝗮𝗳 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗰𝗲𝘁𝘂𝘀𝗸𝗮𝗻 𝗝𝗶𝘀𝗮 𝗔𝗳𝘁𝗮 𝗶𝗻𝗶 𝗺𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗶𝗽𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿𝗶, 𝘀𝘁𝗿𝘂𝗸𝘁𝘂𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗷𝗲𝗹𝗮𝘀 𝗱𝗮𝗻 𝗽𝗲𝗻𝗶𝗹𝗮𝗶𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗺𝘂𝗱𝗮𝗵 𝗱𝗲𝗻𝗴𝗮𝗻 𝗱𝘂𝗿𝗮𝘀𝗶 𝘄𝗮𝗸𝘁𝘂 𝗱𝗶 𝘀𝗲𝗸𝗼𝗹𝗮𝗵 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗱𝗶𝗯𝗮𝘁𝗮𝘀𝗶 𝗷𝘂𝗺𝗹𝗮𝗵 𝗷𝗮𝗺. 

Seorang guru harus menentukan materi ajar setelah analisis CP (Capaian Pembelajaran) dan menentukan alur tujuan pembelajaran. Secara garis besar pembelajaran bahasa Indonesia sejak dulu memang ada empat kemampuan yang harus dikembangkan, yaitu membaca, menyimak, berbicara dan menulis. 

Seiring perkembangan waktu dan penyempurnaan kurikulum pun, bahasa Indonesia masih menekankan meliputi empat elemen yakni, membaca dan memirsa, menyimak, berbicara dan menulis. Maka dibutuhkan materi yang sesuai perkembangan anak juga akokasi waktu yang disediakan.

Memadukan antara inovasi, kreatifitas yang harus dikembangkan dan waktu yang akan ditempuh siswa guru harus terus memilih yang sesuai. Memang tak ada yang sempurna di dunia ini semua hanya mendekati ketepatan. Sejak awal mengajar di kurikulum sebelumnya pun saya tetap menerapkan praktik untuk mengaplikasikan materi yang sudah saya rencanakan. Namun sebelum ada heksagraf atau karya yang lain saya kembangkan juga teknik memberikan kebebasan jumlah paragraf untuk menulis cerita dengan mengembangkan deskripsi yang bergabung dengan teks lain. 

Kali ini pun demikian. Bagaimana anak mengaplikasikan teks yang sudah dipelajari dari berbagai jenis untuk dipraktikkan menjadi sebuah karya, karena pendekatan untuk kurikulum mendalam ini tidak berbasis teks lagi. Melainkan bagaimana anak memahami, mengaplikasi dan merefleksi. 

Tahun ini saya mengampu kelas 9, dengan menganalisis alokasi waktu  yang disediakan  mengamati unsur dan ciri heksagraf aku putuskan aplikasikasinya praktik menulis heksagraf. 

Ciri dan Unsur yang saya kenalkan meliputi: 
HeksaGraf
- Struktur enam paragraf
- Maksimal 555 kata
- Tiap paragraf maksimal 1 dialog atau tanpa dialog
P1 - Pembukaan 
P2 - Konflik 
P3 - Penyelesaian / Penutup
P4 - Kondisi Tokoh Saat pasca Ending 
P5 - Plot Twist (menghasilkan penyangkalan Resolution di paragraf 3)
P6 - Klimaks - Konklusi final atau Ending yang Menggantung (tanpa resolusi).

Saya perkirakan untuk kelas 9 dengan alokasi waktu yang ada. Maka saya uji cobakan di sekolah. 

Pertemuan awal dengan mengenalkan contoh dari pencetusnya (Jisa Afta) dan contoh yang saya buat. 

Pertemuan berikutnya mengamati struktur. Contoh-contoh konflik, penyelesaian dan menulis twist yang menarik. Selanjutnya praktik. Inilah satu contoh heksagraf karya Siswa yang berhasil menulis lebih awal dengan durasi dua kali pertemuan. 

Kamar Nomor Tujuh
Karya:Khalid Gamar N Fadillah R

Tidak ada yang ingin tinggal di apartemen ini terlalu lama,Aku terpaksa tinggal disini untuk menghemat biaya.Suasana tenang dan sunyi membuatku senang. Tetapi tetangga jarang terlihat, bahkan pemilik apartemen pun hampir tak pernah tampak. Awalnya aku senang, tapi makin lama aku merasa ada yang janggal. Terutama dari kamar nomor tujuh, tepat di sebelah kamarku.

Beberapa hari kemudian, aku mendengar suara ketukan dari dinding tetangga. "_Duk duk duk_" selalu tiga kali, setiap pukul dua belas malam. Kupikir itu suara tetangga iseng, tapi tak pernah ada suara lain dari kamar itu. Tak ada langkah kaki, tak ada suara televisi. Seperti tak ada yang tinggal di kamar itu hanya ada suara ketukan itu.

Rasa penasaran mulai menghantui ku, aku mencoba untuk mengintip dari lubang kunci kamar tujuh. Tapi lubang itu tertutup dari dalam. Saat kutanya pemilik apartemen, Pak Saka hanya berkata, "Kamar itu sudah kosong sejak tiga tahun lalu. Penghuni nya pergi tanpa pamit." Kata kata itu membuatku merinding. Jika kamar itu kosong, jadi siapa yang mengetuk nya?

Saat malam ketujuh, aku bermimpi tentang sosok yang duduk diam, ia membenturkan kepalanya ke dinding berulang kali. Aku terbangun dengan tubuh gemetar, lalu aku memberanikan diri untuk membuka kamar nomor tujuh itu. Pintu itu tidak terkunci. Di dalam nya gelap, kosong, dan suasana yang sepi. Tak ada perabot. Di lantai berserakan pecahan cermin. Di dinding ada bekas goresan goresan panjang seperti cakaran manusia.

Aku pun merasa takut. Sebelum pergi, mataku menangkap tulisan kecil di dinding, di tulis dengan spidol hitam. " *Tiga ketukan artinya masih kuat. Satu ketukan artinya menyerah .*"  Saat itu aku sadar, suara ketukan itu bukan berasal dari luar. Tapi dari dalam kepala penghuni sebelumnya seseorang yang terlalu lama hidup sendiri, hingga pikirannya mengeluarkan suara yang tak bisa dibedakan dengan kenyataan.

Sekarang aku tahu
kamar nomor tujuh itu, sebenarnya kamarku sendiri.Dan setiap tengah malam, suara itu terdengar lagi. "_Duk duk duk_” Bukan dari luar, tapi dari dalam pikiranku sendiri.Mungkin sekarang, giliranku untuk menyerah.


*Inilah hasil klarifikasi strukturnya yang diujikan tim ahli.*

Klasifikasi Pemenuhan Struktur HeksaGraf
Berikut adalah penilaian ketepatan struktur berdasarkan unsur-unsur dalam Panduan Struktur HeksaGraf terhadap naskah "Kamar Nomor Tujuh".

P1 – Pembukaan

Isi: Paragraf pertama memperkenalkan tokoh, latar apartemen yang sunyi, dan misteri awal di kamar nomor tujuh.

Tepat / Tidak tepat: Tepat

Skor: 16.67%

P2 – Konflik

Isi: Paragraf kedua menjelaskan konflik utama yang dihadapi tokoh, yaitu suara ketukan misterius "duk duk duk" dari kamar sebelah setiap tengah malam.

Tepat / Tidak tepat: Tepat

Skor: 16.67%

P3 – Penyelesaian / Penutup

Isi: Paragraf ketiga memberikan resolusi awal bahwa kamar nomor tujuh sudah kosong. Ini secara permukaan menyelesaikan misteri suara ketukan, namun justru menciptakan pertanyaan baru.

Tepat / Tidak tepat: Tepat

Skor: 16.67%

P4 – Kondisi Tokoh Saat Pasca Ending

Isi: Paragraf keempat tidak menunjukkan kondisi pasca-ending. Paragraf ini adalah bagian dari klimaks cerita, di mana tokoh mengalami mimpi buruk dan memasuki kamar misterius tersebut.

Tepat / Tidak tepat: Tidak tepat

Skor: 0%

P5 – Plot Twist (Penyangkalan terhadap Resolution di P3)

Isi: Paragraf kelima memuat plot twist. Tokoh menemukan tulisan di dinding yang menyiratkan makna ketukan dan menyadari bahwa suara itu bukan berasal dari luar, melainkan dari pikiran penghuni sebelumnya. Ini secara efektif menyangkal resolusi di paragraf 3.

Tepat / Tidak tepat: Tepat

Skor: 16.67%

P6 – Klimaks / Ending Menggantung

Isi: Paragraf keenam berfungsi sebagai konklusi final yang menggantung. Tokoh menyadari bahwa kamar nomor tujuh adalah kamarnya sendiri dan suara ketukan itu sekarang berasal dari dalam pikirannya sendiri. Cerita berakhir dengan tokoh yang mempertimbangkan untuk "menyerah" tanpa resolusi yang jelas.

Tepat / Tidak tepat: Tepat

Skor: 16.67%

Rekapitulasi Penilaian Struktur
Unsur HeksaGraf Tepat Skor
P1 – Pembukaan Ya 16.67%
P2 – Konflik Ya 16.67%
P3 – Penyelesaian / Penutup Ya 16.67%
P4 – Kondisi Tokoh Pasca Ending Tidak 0%
P5 – Plot Twist Ya 16.67%
P6 – Klimaks / Ending Menggantung Ya 16.67%
Total Skor Rata-rata 83.33%


Klasifikasi Pemenuhan Struktur HeksaGraf
Kategori Rentang Persentase Hasil
Rendah 10% – 49%
Sedang 50% – 79%
Tinggi 80% – 100% Tinggi (83.33%)


Kesimpulan Akhir:
Karya "Kamar Nomor Tujuh" oleh Khalid Gamar N Fadillah R memenuhi semua struktur HeksaGraf secara tepat (kecuali P4) dan masuk ke dalam kategori Tinggi (83.33%) berdasarkan panduan struktur enam paragraf dan fungsionalitas naratif.

Meski tidak langsung 100 persen tapi aku yakin teman-temannya yang lain akan mengikuti. Dan saya tidak memaksakan tema, dan topik, biar anak-anak merasa bahagia dalam belajar. Hasilnya  dalam tiga kali pertemuan ini sudah sekitar 10 karya yang masuk di WA saya. Yang lain sudah dalam bentuk tulis tangan tinggal ketik dsn kurasi, sebagian masih draf struktur. 

Guru yang kreatif tudak untuk diri  sendiri melainkan mengajak siswanya memang harus menyediakan waktu tersendiri untuk ruang diskusi. Saya beri waktu anak anak konsul di WA boleh lewat telepon, hingga jam 9 malam, bincang karya saat waktu waktu senggang di sekolah, di gazebo sambil menikmati bekal, kami diskusikan konflik konflik kehidupan sehari-hari dan twist-twist kehidupan nyata untuk ditulis dalam fiksi maupun fantasi dan dikemas dalam  heksagraf. 

Harapan saya anak-anak menulis ini menikmati proses dan hasil lulusan yang meliputi kognitif, psikomotor dan afektif bisa di dapat dengan proses memahami, aplikasi dan Refleksi. 

Akhirnya terima kasih kepada pencetus heksagraf (Jisa Afta) dan semua anak-anak yang mau berproses dalam belajar dengan kesadaran. 

Tulisan ini adalah awal keasyikan kami berproses. Ke depan harapan kami banyak lagi suksesnya dan menjadi buku antologi yang  kelak bisa dibaca adik kelasnya. 

Salam literasi 
Semoga belajar tak berhenti pada teori. 
#Riami_selalu_belajar_bersama_Siswa
Share:

Ketulusan J-Maestro

𝗞𝗲𝘁𝘂𝗹𝘂𝘀𝗮𝗻 𝗝-𝗠𝗮𝗲𝘀𝘁𝗿𝗼
𝘂𝗻𝘁𝘂𝗸 𝗕𝘂𝗸𝘂 𝗦𝗼𝗹𝗼𝗸𝘂
Oleh: Riami

Bagiku kerja seni itu tak terhingga nilainya. Setelah mengamati kelahiran empat bukuku rasanya begitu terharu, desain sampul yang dikerjakan dengan penuh kehati-hatian, profesional dan tulus. Semua bisa kulihat dari perpaduan warna yang memesona. 

Setiap desain sampul selalu mewakili isi di dalamnya baik secara emosional maupun estetis, juga rasa. Bersama sejak tahun 2018 dengan lahirnya buku 𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝 𝙍𝙤𝙢𝙖𝙣𝙨𝙖 𝙙𝙞 𝙉𝙚𝙜𝙚𝙧𝙞 𝘼𝙬𝙖𝙣, buku hasil event 100 hari menulis puisi ini, sama sekali tidak mengedit sendiri di laptop. 100 puisi ini tim kumpulkan dari fb, sebuah sambutan karya yang sulit dilupakan dan dengan apa berterima kasih. Selain doa kebaikan. 

Buku selanjutnya 𝙎𝙚𝙧𝙥𝙞𝙝𝙖𝙣-𝙨𝙚𝙧𝙥𝙞𝙝𝙖𝙣 𝙆𝙞𝙨𝙖𝙝, masih dalam hasil evet 30 hari menulis Cerpen. Menulis cerpen di fb tahun 2018 tiba-tiba jadi buku dengan sampul yang sangat menawan adalah getaran kedua bahwa lahirnya buku di J-Maestro bukan hal yang biasa. Melainkan takdir istimewa dari Allah. 

Untuk buku ketigaku. Inilah Asmaul Husna yang lahir lewat gegap J-Maestro tahun 2025. Aku sampai menitikkan air mata. Sungguh buku ini aku gagas sejak tahun 2017 dan baru terwujud di tahun 2025. Delapan tahun penantian kelahiran yang cukup lama. Menulis Asma Allah dalam sebuah puisi belum seujung jarumpun melukiskan keindahan-Nya. Sekali lagi bersama ketulusan J-Maestro buku ini lahir tanpa operasi dengan bahagia. Proses yang mudah, dan sampul yang elegan. Terima kasih. 

Buku keempat ini sangat spektakuler. Sebuah jenis heksagraf cerpen dengan struktur 6 paragraf di gagas oleh Jisa Afta, dibahas khusus di group J Maestro dan group Heksagraf secara gratis, oleh pencetusnya sendiri. Inilah embun ilmu. Yang menurutku patut disyukuri dengan berkarya. 

Usai pembahasan aku nekat belajar. Bagiku guru itu harus belajar dari rahim ibu hingga rahim tanah. Aku nekat menulis sembarang asal enam paragraf. Tentu saja awal ini belum sukses. Berikutnya membuat lagi satu heksagraf untuk dikurasi dan alhamdulillah sukses. 

Ini belum membuatku puas. Dan memang tak harus puas dalam berkarya, menulislah terus dan terus belajar, nanti kau akan tahu di mana tulisanmu akan hidup. 

J-Maestro bukan sekedar penerbit, tetapi sebuah wahana untuk belajar, uji coba dan berimprofisasi. Di sinilah aku belajar mencipta kata dan lahirlah Bukit Nuris, Bukit Keba, bunga Sabrust, Vrog, yang hanya ada di buku-bukuku, dan kak Jisa Aftalah menyulutnya lewat buku 5 Detik dan Fiksionasi. 

Buku 𝗣𝘂𝗸𝘂𝗹 𝟬𝟬.𝟬𝟬 ini mendapat kasih sayang penuh. Dibimbing menulis, dikurasi langsung lewat web dan WA, diterbitkan bukunya dengan sampul elegan. Aku sungguh terharu, dan lebih semangat menulis. Diriku memang suka menulis, dan di J-Maestro segala jenis tulisan bisa berkembang hingga terbit. Terima kasih atas segala kebaikan, ketulusan owner dan Tim J-Maestro. Karya-karya itu kupersembahkan untuk anak bangsa yang suka membaca. Semoga berkah.

Semoga lahir buku bukuku berikutnya di kerajaan J-Maestro ini. Terima kasih atas ketulusannya. Percayalah ketulusan melahirkan ketulusan. 

Salam literasi
Salam kerja dengan hati

#Riami_Penulis_J-Maestro
Share:

Senin, 04 Agustus 2025

𝗠𝗲𝗻𝗴𝗲𝗻𝗮𝗹𝗸𝗮𝗻 𝗛𝗲𝗸𝘀𝗮𝗴𝗿𝗮𝗳 𝗸𝗲𝗽𝗮𝗱𝗮 𝗦𝗶𝘀𝘄𝗮

*Tahap Awal Sebelum Menulis Heksagraf*

Secara Berkelompok Siswa menganalisis enam unsur contoh heksagraf dan menemukan gagasan pokok yang ada dalam tiap paragraf. 

Menemukan kalimat deskripsi yang membangun teks. 

#Riami
#Pembina_Mapel_Bin
Share:

KBM Heksagraf di SMPN 2 Pakisaji

*Tahap Awal Sebelum Menulis Heksagraf*

Secara Berkelompok Siswa menganalisis enam unsur contoh heksagraf dan menemukan gagasan pokok yang ada dalam tiap paragraf. 

Menemukan kalimat deskripsi yang membangun teks. 

#Riami
#Pembina_Mapel_Bin
Share:

Jumat, 23 Mei 2025

Perempuan Puisi

*Perempuan Puisi*
Oleh: Riami

Ketika kaupandang perempuan dari air matanya, dia tampak rapuh 
Kau anggap makhluk suka mengeluh
Padahal ia sedang berusaha mengeluarkan segala racun yang membuatnya sakit
Dan kau tak akan sanggup menolak hatinya yang bangkit

Perempuan, dari rahimnya lahir para pemimpin, juga pemimpi
Mereka berani dalam sunyi
Menyusun kisah dari bumi ke langit, kembali lagi ke bumi

Diksi-diksi di halus atau kerut kulitnya 
Metafora-metafora membangun rumah puisi buat hatimu
Sehingga kau teduh di terik mimpi yang panjang

Tema apa yang kau inginkan darinya
Tinggal kau coretkan tinta hatimu di atas kertas ketulusannya
Hiduplah kisah
Bangkitlah puisi, seperti yang kau pinta dan kau tuliskan sepanjang hayat dalam rasanya

Bukit Nuris, 23 Mei 2025
Share:

Sabtu, 17 Mei 2025

*Writer & Author*

Perbedaan *Writer* dan *Author*

Writer (penulis) adalah seseorang yang menulis. Bisa menulis apa saja baik berupa artikel, puisi, naskah, iklan, blog, dan sebagainya. Lebih mengacu pada *profesi* atau *aktivitas menulis* secara umum.

Author (pengarang) adalah seseorang yang menciptakan suatu *karya tulis orisinal*, biasanya sebuah buku, cerita, atau karya fiksi/nonfiksi.  Kata ini memberi kesan *kepemilikan dan penciptaan* terhadap ide atau cerita.

*Konteks*

Menulis artikel untuk media.             
Writer (✔Ya)     |  Author (Tidak umum)

Menulis novel, buku, karya ilmiah.   
Writer (✔Bisa) |  Author (✔Sangat cocok)

Fokus pada proses menulis.             
Writer (✔ Ya) | Author  (Tidak selalu)

Fokus pada hasil/karya yang ditulis.
Writer (Tidak selalu)   | Author (✔Ya)
 
*Contoh Kalimat*

"Dia bekerja sebagai penulis (*writer*)  untuk majalah perjalanan."

"Dia adalah penulis (*author*)  lima novel terlaris."


*Dalam Bahasa Indonesia*

*Writer* → Penulis (umum)
*Author*→ Pengarang / Penulis (dengan fokus pada karya yang dibuat)


*Kesimpulan* 

*Setiap author adalah writer, tapi tidak semua writer adalah author.*

Kalau kamu sedang menulis buku atau karya orisinal, kamu bisa disebut *author*. Kalau kamu menulis dalam berbagai bentuk atau untuk media, kamu adalah *writer*.


#Doc.JMGrup
By Jisa Afta
Share:

Sabtu, 10 Mei 2025

Just For you




 Just For You
Oleh: Umi Hanin

Waktu seolah berbisik pelan
tentang satu jiwa yang tumbuh dalam diam
tentang tawa yang pernah menguatkan
dan air mata yang tak pernah menjauhkan

Kamu
adalah pelita di banyak malam temaram
tempat rindu pulang, tempat luka beristirahat
selalu hadir, bahkan saat dunia tak sempat

Selamat ulang tahun
semoga segala doa baik tak sekadar terucap
tapi juga sampai, menetap dan hidup di langkahmu
semoga bahagia mencintaimu sedalam kamu mencintai semesta

Dan kalau suatu hari kamu merasa sendiri
ingat, ada aku yang diam-diam selalu berdoa
agar kamu tetap kuat, tetap hangat
tetap jadi kamu yang selalu istimewa


_Happy Milad_
#selalubahagia🤲
Share:

Kamis, 08 Mei 2025

ODE ADE PUTRA

*Ode Ade Putra*
Oleh: Riami

Usia adalah puisi
Yang kau susun dari diksi-diksi sejak bayi
Katamu ini ode paling puitis
Ketika napas bisa melewati metafor paling fantastis

Lalu kau gali inovasi-inovasi 
Melewati samudra dan sungai-sungai
Tebing dan muara

Hulu cinta yang begitu romantis adalah kelahiranmu
Yang menguras segala keringat cinta

Tak sia-sia melahirkan bayi puisi
Yang kini menjadi buku rindu setiap waktu
Ketika rintik hujan berubah kemarau
Kaulah mata air ayah-bunda
Dunia hingga akhirat

Ruang Kelahiran, 14 April 2025
Share:

Senin, 05 Mei 2025

KENANGLAH

*Kenanglah*
Oleh: Riami

Kenanglah dari gurauan yang kadang membuatmu marah
Tapi aku adalah teman yang setiap saat ada
Ketika bunga-bunga di taman sekolah mekar
Atau daun-daun yang gugur disapu juru taman

Dua belas purnama kali tiga 
Kita menikmati langit di sepanjang lorong sekolah
Mungkin kita juga pernah buat kesal
Bapak ibu guru di sela pembelajaran
Lalu kita selalu dimaafkan
Hingga mampu memaknai sebuah perkalian atau kata yang tersirat

Sekarang tiba musim berganti
Kita akan melangkah ke gedung yang berbeda mungkin
atau sama kita seruang, dan menjadi lebih dewasa memahami segala hal

Guruku, hanya segala maaf dan doamu
Yang membuat ilmu yang kau tanam bersemi 
Mekarlah bunga dan segala sumber rezeki

Maafkan aku, yang kadang lupa diri
Mengguncang pintu kelas dan hati para guru
Membuat kejutan-kejutan yang tak berarti
Izinkan aku melangkah lebih baik lagi
Di jalan-jalan yang sudah bapak ibu lalui

Maafkan aku, yang suka seru-seruan tak melihat situasi
Membuat kelas yang sunyi jadi tak terkendali
Maafkan aku, sekarang aku mengerti
Yang terbaik adalah memiliki etika diri

Ruang Renung, 5 Mei 2025
Share:

Advertisement

BTemplates.com

Elegant Themes

Advertisement

Popular Posts