Blog kepenulisan

Minggu, 09 Februari 2020

Puisi-puisi Asqalani eNesTe

Muhammad Asqalani eNeSTe. Seorang pembelajar yang tak kunjung pintar. Berumah di kata-kata. Hinggap di Community Pena Terbang (COMPETER). Gemar belajar Bahasa Spanyol dan Bahasa HatiMu. IG: @muhammadasqalanie

Unpromising Appearance

Mirkat yang malang, mengapung di dingin dan bening danau. Barakai tersadai kehilangan warna kulit serta harapan hidup. Fawase yang melompati fase takdir buruk. Dalam cerita itulah Diero merawat mimpi buruk dan harapan indah. Jiwanya adalah kaca buram yang ditenggelamkan ke dasar kolam Mirkat, kaca yang berubah-ubah warna kulit Barakai ajaib, juga suara Fawase yang menggema runtuhkan airmata. Diero menjuluk mangga ke surga, pohonnya adalah hampir putus asa. Telaga. Dari situlah puisi mengisi kepala Anda.

Februari 2020

Batik Dolly

Seribu kupu-kupu hinggap di batik kotor yang sampir di jemuran ibu, ketika ibu mengambil batik itu seribu kupu-kupu hirap, selamanya mungkin tak lagi hinggap.  Hati ibu ngaga, entah mengapa. Airmatanya genang mengenang neraka.

Di luar daun jarak pagar hijau sangar, ditimpa lampu seberang jalan. Ibu mengoles airmatanya seperti mengoles minyak zaitun pemberian paman tambun. Sejenak nyeri pun timbun. Dua jenak ibu bergelimbun minta ampun.

Dari jendela kaca ayah menyeka embun, di bahunya sampir batik panjang dolly. Serasa telanjang ayah malu diri, ke selasar ia menyusur sunyi.

Di sana aku menyusu pada ujung paku, yang hendak kutikamkan ke karat takdir ayah dan ibu --yang menjadahkan aku.


Villa Happy 2020
Share:

3 komentar:

Advertisement

BTemplates.com

Elegant Themes

Advertisement

Popular Posts