MEMBANGUN EMPAT
KETRAMPILAN BERBAHASA DALAM PEMBELAJARAN DRAMA
OLEH Riami
Dalam kurikulum bahasa Indonesia
di SMP pembelajaran drama selalu ada. Di kurikulum tahun 2006 menulis naskah
drama dan menanggapi pementasan yang dilakukan siswa di ajarkan di kelas 9,
sedangkan di kurikulum 2013 diajarka di kelas 8, dengan kompetensi dasar
mengidentifikasi, meringkas, memahami struktur dan menyajikan drama.
Meskipun sederhana sebaikanya
materi ini dilakukan hingga praktik. Karena materi ini secara integrasi telah
melatih siswa dalam empat ketrampilan. Yang pertama siswa diajak untuk menyimak
drama. Disajikan sebuah drama yang ditayangkan guru siswa akan menyimak alur,
penokohan, setting dalam drama juga menyimak nilai-nilai yang terkandung dalam
pementasan drama. Selanjutnya ketika siswa disajikan contoh naskah drama, siswa
dilatih membaca sastra berupa naskah drama. Saat kegiatan ini dilakukan siswa
akan memperhatikan bagaimana kisah itu dibangun, lalu tokoh-tokoh melakukan
akting melalui membaca intepretatif secara intensif.
Apalagi jika membaca naskah ini
dilakukan untuk melakukan praktik drama. Meski media dan tempat belum memiliki
yang sesuai dengan kelas teater di kelas tetap kuajarkan dan praktik di depan
kelas. Karena pengalaman seperti itu aku yakin tak terlupakan. Bagaimana ketika
anak anak menjadi pak tua pemungut sampah, menjadi ibu, menjadi anak yang
merengek minta piano, meski awalnya ketakutan anak-anak pada praktik drama
berdasarkan kisah nyata menjadi tidak canggung. Disinilah ketrampilan berbicara
yang berkualitas dibangun. Agar anak-anak mampu berimprovisasi dari naskah
kedalam dialog spontan yang tidak ” teks books.”
Ketika anak
menulis naskah drama ketrampilan menulisnya pun dilatih. Bagaimana ia
mengembangkan lakon, menulis dialog dan petunjuk laku atau petunjuk akting. Meskipun
secara kelompok biasanya kuanjurkan tetap memiliki catanan sendiri tentang
naskah yang ditulis secara kelompok kendala saat diskusi menjelang pementasan
dan saat pentas. Hal ini semata mata untuk melatih tanggung jawab dalam
menjalankan kegiatan belajar mengajar yang dibangunnya. Target memang belum
sampai sekaliber teater yang sudah terkenal. Tapi dengan pemikiran sederhana
ini kelak aku ingin anak-anak punya impian besar tentang negeri ini dan bisa
diwujudkan dalam dunia nyata. Paling tidak empat ketrampilan berbahasa ini
telah mereka lalui semoga bisa dikembangkan sesuai minatnya kelak. Empat ketrampilan
berbahasa itu adalah, menyimak, membaca, menulis dan berbicara. Selamat melakukan
kegiatan di sekolah yang berkualitas buat anak-anak dalam jangka sekarang dan
yang akan datang.
Malang, 8 Maret 2018
Riami
SMPN 2 Pakisaji, Malang - Jatim
0 komentar:
Posting Komentar