Blog kepenulisan

Kamis, 24 Mei 2018

Puisi Asmaul Husna 31-36 event



#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-31  tahap-2

Al Khabiir

Seluas apa dunia dan isinya?
Jangankan mengenal dan mengetahui luasnya
Mengenal satu bagian tubuhku saja aku perlu belajar
Mengapa tubuh bisa berkeringat
Mengapa mata bisa berkedip

Apa yang bisa membedakan warna-warna
Siapa yang menyensor motorik  dan mengawasi begitu telitinya
Hanya Alloh Al Khaabir yang maha teliti dalam pengawasan
Mengenap segenap yang Dia ciptakan
Bahkan lebih mengenal dari makhluknya

Al Khaabir....Al Khaabir.....Al Khabir
Yang memberi aku rasa ingin mengawasi diri
Yang memberi aku pengetahuan memahami diri sendiri
Tanpa Al KhaabirMu  aku laksana patung tanpa ruh
Diam memaku bisu tanpa tahu

Ria, 14 Mei 2018



#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-32  tahap-2

AL Haliim

Ketika hati bertabur kemarahan
Menyeruak menghantam jiwa
Berputar dalam angan membentuk pusaran angin dalam hati

Al Haliim Engkau maha penyabar
 Untuk  meletuskan sebuah gunung masih kau beri tanda-tanda
Ada asap, suara gemuruh, gempa

Al Haliim....Al Haliim....Al Haliim...
Engkau sabar memelihara tumbuhan mulai tunas hingga berjunta pohon dan buahnya
Engkau sabar memelihara janin hingga dewasa
Engkau sabar mendengar keluh kesah setiap insan

Al Haliim lindungi aku dari kemarahan yang merajalela
Genggamlah kemarahan jiwaku yang membara
Hingga padam di ujung  kasih dan sayang

Ria, 14 Mei 2018


#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-33  tahap-2

Al Azhiim

Siapa yang berani merasa tinggi
Pasti akan merasakan sebuah kerendahan yang amat suatu hari
Dialah kekasih yang paling kasih
kuat yang paling kuat
 kehalusan yang paling lembut
memiliki cinta yang maha cinta

Al azhiim melebihi  segala sifat  
Melewati  dari yang sempurna

Hanya Dia yang bisa mencapai puncak kesempurnaan penciptaan

Al azhiim....Al azhiim....Al Azhim
Sebab al AzhiimMu kami kami semua ada
Karena Al AzhiimMu kami semua  akan binasa
Akibat Al AzhiimMu kami memiliki kelengkapan sikap

Ketika aku terpuruk tak memiliki daya
Untuk mengelak, untuk mencipta, untuk mencinta, untuk marah, untuk bertanya, untuk meminta, untuk mengatur, kuserahkan semua pada Al AzhiimMu
Hasilnya kuserahkan padaMu


Ria, 16 Mei 2017





#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-34  tahap-2

Al Ghafuur

Tuhan Allohu Robbi
Ketika aku lupa bahwa kau yang menciptakanku Engkau mengampuni
Kutak ingat segala nikmat yang Kau beri, Engkau memaafkan

Kadang dalam sedekapku masih mengingat rekening kami yang belum terpenuhi
Uang jajan anak-anak, uang sekolah, uang kuliah telah menjadi hijab pertemuanku denganMu
Engkau tetap memaklumi

Setiap hari aku ingat-ingat lupa padaMu
Tetapi Engkau selalu memberkahi hidup kami

Al Ghafuur....Al Ghafuur...Al Ghafuur maha pengampun
Mengapa di sebut maha, karena dia yang menciptaka rasa mengampuni dalam diri manusia
Karena Engkau pemilik pengampunan sejati tanpa sakit hati dan dendam diri

Al ghafuur....Al Ghafuur....Al Ghaffur
Semua telah terbuka pintu rahmatnya
Karena satu kata ampunan dariMu
Suatu hari aku pernah menghancurkan micro organikmu
Lewat sampah-sampah kimia
Suatu saat aku pernah mencuri waktumu saat bekerja
Suatu hari aku pernah alpa menyimpan namaMu di hati

Engkau mengingatkanku penuh bijak
Dengan pening di kepala
Aku tak merasa
Besuknya Kau beri rizki yang sangat luas maka bertambah lupa
Ya Alloh aku berteduh terus di bawah pengampunanMu
Sebagai puncak kasih sayangMu

Dalam buliran bening dosa-dosaku yang menetes di sepertiga malammu
Aku bermunajat menggapai ridhoMu

Ria, 16 Mei 2018








#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-35  tahap-2

As Syakuur

As Syakur mengawasi amal-amal kecilmu
Mencatat dalam buku-buku pahala
Membalasnya dengan berlipat
Lebih dari bunga tabungan di dunia
Yaitu satu banding sepuluh

As Syakuur bersembunyi di balik  jiwa-jiwa penuh syukur
Membuat hati dan jiwa tentram sepanjang waktu
Penghilang sedih tanpa sebab
Dalam sesak dada kala kusebut

As Syakuur.... As Syakuur aku mencariMu di tengah-tengah padang gersang gelora jiwa
Yang menampung pilu dan sembilu linu
Dalam hempasan padang pasir hati
Kutemukan cahaya As Syakuur memeluk rasaku
Menyusup dalam gagapnya hati
Menjadi hamdalah dalam celah sesaknya kalbu

Ria, 16 Mei 2018

#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-36  tahap-2

Al ‘Aliy

Maha tinggi dimana  aku tak menjangkau
Sebab tingginya langit saja rahasiaMu yang tak bisa kutempuh
KemualiannMu tak mampu kuhitung
Aku tak bisa menggambarkan dengan akalku yang terbatas dalam semilir ciptaanMu

Meski kurasa dalam degup jantungku dan seluruh getar nadiku ada dalam pengawasanMu
Tapi aku tak tahu sekekar apa rengkuhMu
PelukMu membuatku bersujud dalam segala titahMu

Tak kuasa aku makar dari segala kemauanMu
Wahai Al ‘Aliy Engkau pemilik derajat yang sempurna sampai di puncak tahta tak ada yang menyaingiMu






Bergulir rindu ingin naik ke puncak sunyi Engkau hadir dalam kedipku dan matiku
Ah rahasia kemulyaan, ketinggianMu terjaga dengan sempurna
Yaa Al ‘Aliy.... Engakaulah pemilik kerajaan paling tinggi dunia dan akhirat

Ria, 16 Mei 2018
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisement

BTemplates.com

Elegant Themes

Advertisement

Popular Posts