Blog kepenulisan

Jumat, 01 Juni 2018

puisi event 37-47



#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-37  tahap-2

Al Kabiir

Sampai di ujung mana kebesaranMu
Aku yang bodoh tanpa karuniamu
Tanganku menuliskan setitik ilmu dariMu
Engkau menganugerahkan kebaikan untukku

Seluas apa ujung dunia, yang kutahu hanya setitik
Aku tak bisa mengukur luasMu
Aku tak tahu sebesar apa diriMu
Indra perabaku tak bisa rasakan kasar dan lembutMu

Yaa Kabiir pada kuasaMu aku serahkan segala urusan yang aku tak mampu
Mendera langkahku mengunci syukurku
Aku berlindung dari rasa tak menghayati Al KabiirMu

Al Kabiir.....Al Kabiir....Al Kabiir
Tangisku jatuh berserakan di daun-daunMu
Di sajadah pada malam purnama tiba
Saat wahyuMu turun ke dunia menepuk bahu lukaku

Al Kabiir.... pada kuasa kebesaranMu aku senantiasa rindu genggamMu yang tak pernah lepas dari kebesaranMu
Hatiku meringkuk merindukanMu dalam titik bumi yang terkecil di hadapanMu

Ria, 1 Juni 2018

#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-38  tahap-2

Al Hafizh

Al Hafizh
Engkau pelihara ubun-ubunku
Engkau pelihara nafasku, jantungku, paru-paruku...
Engkau pelihara tangisku padaMu
Hingga tak tumpah sembarangan di bumiMu
Engkau pelihara mataku
Hingga terlindungi dari keburukan penglihatanku

Al Hafizh....AlHafizh....Al Hafizh
Ampuni aku
Kadang aku aku masih merasa khawatir
Terasa tak dalam dekapMu

Al Hafizh....
Engkau menjaga hatiku dari sampah-sampah resah
Menghancurkan penghalang hatiku padaMu
Al Hafizh.....Al Hafizh....Al Hafizf
Dalam gemuruh gundah mengguncang jiwa aku menyebut namaMu
Di relung sukmaku
Dalam hatiku
Di jiwa sunyiku kau sentuh dengan Al HafizhMu
Hingga kuterbangun dari tidur tanpa namaMu

Ria, 1 Juni 2018


#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-39  tahap-2

Al Muqiit

Al Muqiit ......
Dalam dera jiwa manusia yang belum membaca Al Muqiit
Meski tangan terhitung dua dan sehat
Kaki gagah perkasa
Mata berbinar menatap keindahan
Tetap belum merasa cukup

Al Muqiit....
Engkau maha pemberi hidayah raya syukur dan cukup di hati kami
Cukupkanlah jiwa kami dengan nikmat yang luas dan maha cukup ini

Sebab jika hati kami jauh dari sifat Al Muqiit
Hati terasa pilu dan sesak
Nafas kami tersengal
Hati kami terisak pilu

Yaa Muqiit hamba mohon jangan hapuskan nama ini di hati kami
Agar kami senantiasa bersyukur
Merasa Engkau cukupi hidup kami
Al Muqiit bermukim pada jiwa yang senantiasa mensyukuri nikmat
Hatinya berjalan mengikuti putaran waktu
Bertasbih dalam dekap rasa
Berdzikir dalam kerja kerasnya

Al Muqiit....
Menginspirasi jiwa yang tenang
Bergulir mengikuti angin
Berpindah mengikuti niat kebaikan
Al Muqiit anugerahkan kepada kami kecukupan hidup di dunia dan akhirat

Bersama Al MuqiitMu
Kami tak pernah takut
Berjalan di belantara rasa
Mengukir jejak dalam jalan setapak
Mendayung perahu di lautan hikmah

Ria, 1 Juni 2018





#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-40  tahap-2

Al Hasiib

Maha pembuat perhitungan
Berapa liter darah dalam badanmu
Berapa kadar airnya
Berapa detak nadimu
Bahkan nadinya kuman yang tak tampak oleh penglihatanku amat tepat takaranya

Al Hasiib.....
Tiada meleset hitunganNya
Dalam takaran waktu berapa bulan manusia butuh panas, butuh redup, butuh hujan bahkan butuh hampa dalam ruang

Al Hasiip....Al Hasiip....Al Hasiip
Aku berlindung dari kezaliman yang kubuat pada orang lain
Aku juga bersembunyi di balik sifat Al HasiibMu dari orang-orang yang menzalimiku
Engkau maha menyelesaikan urusan dalam detik waktu yang tak bisa kuukur

Al Hasiib.....Al Hasiib...Al Hasiib
Takaran ujianMu adalah kejutan buat jiwa mungilku
Takaran nikmatMu adalah anugerah terindah dalam sempitku
Menangis pada Al HasiibMu aku begitu malu tapi merindu setiap detik uji yang kau berikan

Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)

#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-41  tahap-2

Al Jaliil

Dalam keluhuranMu mencipta bumi penuh keindahan
Penuh kedamaian dalam masanya
Penuh ketengan dalam airnya
Memindah siang menjadi malam dengan santun lewat senja

Wahai Al Jaliil
Engkau maha memiliki keluhuran
Mendatangkan hujan dengan mendungnya
Menciptakan kantuk dengan tanda menguap

Al Jaliil....Al Jaliil....Al Jaliil
Ajari aku keluhuran budi dengan kehalusan bahasa
Memarahi lewat ujian dan kemulyaan
Tanpa merendahkan makhluk yang diciptakannya

Al Jaliil.....
Ketika aku marah Engkau menuntunku dengan istiqfar
Ketika aku gembira Engkau mengajariku alhamdulillah
Ketika aku bersedih, menyayat pilu di hati nan syahdu
Engkau membisikkan innalillah..laa tahzan innalloha maa ana
Kembalilah pada Tuhanmu...jangan bersedih Aku bersamamu

Al Jaliil....Al Jaliil...Al Jaliil.....
Menepuk jiwa-jiwa kasarku dengan ajaran zikir
Mengelus resahku dengan nikmat dan anugerah
Hatiku berserakan
Jiwaku mengukir kesedihan di Dalam Al JaliilMu semua melebur dan terjaga

Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)


#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-42  tahap-2

Al Kariim

Al Kariim memberiku jantung tanpa kupinta
Memberiku hati dengan iklas
Memberiku oksigen dengan murahnya
Tidak pilih kasih
Semua berhak bernafas dalam naunganNya

Al Kariim... Engkau pemurah yang maha pemurah
Kau curahkan air di bumi untuk kepentingan manusia
Daun-daun hijau menari dalam jiwa
Langit membiru syahdu membahana
Gunung menjulang penuh emas
Lautan biru penuh ikan dan mutiara

Semua kau berikan pada kami secara Cuma-Cuma

Al Kariim....Al Kariim....Al Kariim
Kau tak pernah datang menagih rekening udara
Tak pernah mencatat berapa besar panas matahari yang telah kuhabiskan
Bahkan berapa juta sel dalam tubuhku engkau tak pernah pasang tarifnya

Al Kariim....Al Kariim....Al Kariiim
Memberikan kebutuhan manusia dan semua mkhluk dengan sifat maha pemurahNya

Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)









#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-43  tahap-2

Ar Raqiib

Maha mengawasi setiap gerak makhluknya
Tanpa CCTV
Tanpa penglihatan seperti layaknya manusia
Ia tahu tanpa alat
Ia mengetahui dan mengamati setiap gerak makhluknya

Ar Raqiib.... Ar Raqiib....Ar Raqiib
Dengan keyakinan Engkau memiliki Ar Raqiib
Membuat jiwa-jiwa takut pada kejahatan diri
Membuat hati takut terbesit  menyelipkan harta orang lain untuk diri sendiri
Membuat manusia bisa takut untuk korupsi

Ar Roqiib....Ar Roqiib....Ar Roqiib
Membuat hati manusia penuh kasih
Membuat pencuri takut melakukan aksi
Membuat diri takut mencaci sebab merasa diawasi oleh pemilik bumi dan langit

Ar Raqiib......
Jadikan aku manusia penakut di hadapanMu
Hingga mampu kujaga sikap dan tingkahku
Pada manusia apalagi padaMu

Ar Raqiib.....
Peredaran matahari, bulan dan bintang
Bahkan seluruh planet di langet dan di bumi dalam genggamMu
Apalagi yang diragu
Engkau Ar Raqiib dalam kalbu-kalbu

Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)




#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-44  tahap-2

Al Mujiib

Dalam munajat mengajukan permohonan
Atas keinginan yang menari dalam hati
Membara dalam dada
Berharap sebuah takdir mengabulkan
Jika yang kau harap
Tak sepadan dengan keinginan Tuhan
Karena Dia maha tahu kepentinganmu sekadar apa dan sebesar apa

Dalam denting waktu kita sering berharap
Semua doa kan terjawab
Kadang kita lupa
Bahwa semua ada waktunya seperti bayi dalam kandungan
Jika dipaksa lahir sebelum waktunya
Maka prematur namanya

Alloh maha Tahu kapan harapku dan harapmu dikabulkan
Mengunci segala arah untukmu
Menabur segala harap padaku
Semua atas kehendak Al MujiibMu

Al Mujiib....Al Mujiib.....Al Mujiib
Berikan aku keyakinan terkabulnya harap kebaikan
Berikan aku kesabaran dalam denting waktu yang kau janjikan
Pasti kan datang kepastian sebuah doa kan terjawab
Al Mujiib.....Al Mujiib....Al Mujiib
Maha mengabulkan doa
Karena itu hamba mohon terkabulnya segala doa kebaikan
Mengalir dalam jiwa yang menunggu kepastian

Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik Keindahan NamaMu)


#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-45  tahap-2

Al Hakiim

Kurasakan kebijakanMu dalam setiap keputusanMu
Dalam perbedaan durasi waktu yang kau berikan pada setiap tempat
Pada perbedaan tinggi rendah postur tubuh
Perbedaan pangkat dan jabatan adalah bentuk kebijakanMu dalam menakar kemampuan

Al Hakiim.....
Kau beri kami perbedaan warna kehidupan
Sehingga kami bisa saling belajar
Kau beri kami perbedaan masalah sehingga bisa saling mengkaji kehidupan
Kau beri kami perbedaan derajat
Untuk saling menghormat
Kau beri kami berbeda gender untuk saling mencinta

Al Hakiim.... Al hakiim....Al Hakiim....
Perbedaan siang dan malamMu
Perbedaan matahari dan bulan
Perbedaan bumi dan langit
Mengunci hati kami untuk senantiasa takhluk pada kebijakanMu

Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik keindahan NamaMu)










#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-46  tahap-2

Al Waduud

Ketika hatiku bersengketa dengan keadaan
Jiwaku meronta mencari Al WaduudMu
Mengitari alam KasihMu
Dalam pusara malam aku berjalan menemukan waktu untuk bisa jumpa dalam Al WaduudMu

Kadang aku salah persepsi bahwa hadirMu saat aku bahagia saja
Atau bahkan kuharap saat sedih saja
Bahkan aku lupa saat tak merasa apa-apa
Padahal Al WaduudMu hadir setiap saat
Mendekap rasa

Engkaulah yang membuat aku sedih agar tak melupakanMu
Engkau yang membuat aku bahagia dalam rentang waktu yang Kau ingin agar semua rasaku teruji
Dan kau diam dalam relung rasa ketika aku tak berasa apa-apa dalam kasihMu

Al waduud.....Al Waduud....Al waduud
Engkau maha pengasih dalam segenap jiwa
Pemberi kasih yang tak pilih kasih
Pelepas kasih yang tak pandang pilih

Al Waduud.....
Tetapkan aku dalam kasih sejatiMu sampai akhir hayatku
Yaitu tetap bersamaMu dalam suka dan lara

Ria, 1 Juni 2018
(Di Balik keindahan NamaMu)



#Event_1_hari_1_Puisi_dalam_100_hari
#JisaAfta
Puisi ke-47  tahap-2

Al Waasi’

Engkau maha luas KasihMu
Engaku maha luas IlmuMu
Maha luas karuniaMu
Membentang di seluruh langit dan bumi

Melebihi kecepatan deret hitung
Lebih luas dari deret ukur
Sebab hitungMu dan ukurMu maha banyak dan luas

Al Waasi’....
Memberi jalan keluar setiap masalah yang disajikan
Memberi kunci pada pintu-pintu rahmat
Memberi jalan pada kebuntuan-kebuntuan

Al Waasi’.....Al Waasi’.....Al waasi’
Menghamparkan kesempitan menjadi keluasan rizki yang tiada tara
Meluaskan pikir bagi yang dikehendakinya

Ria, 1 juni 2018
(Di Balik keindahan NamaMu)
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisement

BTemplates.com

Elegant Themes

Advertisement

Popular Posts