Blog kepenulisan

Minggu, 15 Oktober 2017

Hantu halusinasi

Hantu Halusinasi

Malam yang semakin gulita di bukit Keba ini semakin membuat suasana menakutkan. Sapuan angin membuat pohon bambu di belakang rumahku gemerisik menjadikan hati semakin ciut.

"Dulu malam seperti ini, ketika lolongan serigala itu datang ayah tiba-tiba berteriak dan memuntahkan darah. Lalu nafasnya tersengal dan menghembuskan yang terakhir. Aku menangis. Kalau ingat itu rasanya aku tak bisa tidur kak Zaqi." "Gadis, belajarlah mulai sekarang untuk melupakan masa lalumu yang buruk. Kamu kan sudah dewasa, sudah lulus SMK sebentar lagi kuliah. Jangan tinggalkan solatmu agar hatimu tenang." "Heem dasar kamu kuliah jurusan agama, setiap hari menasehatiku. Meski aku kadang sangat jenuh dengan petuahmu, tapi ternyata lama- kelamaan aku merindukan suaramu. Ketika kamu berkata seperti ini, "Gadis jangan lupa solatmu. Ah kenapa suara itu selalu terngiang-ngiang ditelingaku."

"Sudah malam aku mau pulang." "Jangan dulu aku masih takut" "Hemm mulai lagi, bacalah doa doa yang kuajarkan itu, bacalah solawat, yakinlah Tuhan menolongmu. Doakan juga ayahmu, semoga dengan begitu halusinasi masa lalumu akan berangsur angsur hilang. Mulai sekarang kalalu dengar lolongan srigala. Bacalah doa itu dan bersolawat. Tiap hari bacalah alquran biar rumahmu berseri. Kita belum resmi menikah jadi aku tidak boleh menginap di sini." " Baiklah, aku menurut aja apa katamu kak."

"Solatlah Gadis, aku menyayangimu dalam doa- doa sujudku, agar cinta kita dipersatukan oleh Tuhan dalam kebaikan." Setelah berkata begitu Zaqi berpamitan dengan menangkupkan telapaknya sendiri sambil melempar senyum kepada Gadis. Meski diawal Gadis agak kurang suka dengan cara ini tapi toh akhirnya ia menyadari bahwa Zaqi benar. Dulu kalau aku diberitahu Zaki bahwa tidak boleh berpegang tangan sebelum menikah aku jengkel. Tapi dengan ketelatenannya membimbingku agama aku paham dan aku cukup bahagia dengan cukup menerima lemparan senyumnya.

Malam semakin larut. Seperti biasa kudengar lolongan Srigala itu lagi. Bahkan kurasa semakin dekat dengan telingaku. Aku tak mau menyerah. Malam ini segera kuambil wudhu. Tak kuhiraukan lolongannya yang semakin mencekam. Selesai wudhu aku solat. Kubaca Alquran, kubaca solawat. Sampai kurasa kantukku mulai menjalar keseluruh tubuhku. Tak kudengar lagi lolongan srigala. Angin terasa begitu kencang. Kulihat tirai jendelaku terbuka. Kulihat seekor srigala melompat menuju kamar ibu.aku berteriak. "Jangan bunuh ibukuuuuu!!!!!

Tiba tiba aku terjatuh dari dipan ah tanganku sakit. Rupanya aku masih mimpi buruk. Berarti aku harus baca terus surat annas ini sampai jiwaku tenang saat tidur maupun terjaga, agar tidak dihantui halusinasi.

Ria
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Advertisement

BTemplates.com

Elegant Themes

Advertisement

Popular Posts